Yuk Mom, Kenali Gejala Kanker Serviks Sejak Dini

Minggu lalu saya bertemu dengan Perempuan kuat bernama Sumbangsih Elly Mawati, di acara blogger gathering bersama Mayapada Hospital dengan tema "mengenali bahaya kanker serviks".

Tema ini sengaja dipilih karena kanker serviks masih jadi pembunuh nomer satu bagi wanita di Indonesia. Penyadaran lewat sosial media juga sudah mereka gaungkan sebelumnya lewat hestek #SayaPeduliKankerServiks
Elly perempuan kuat yang saya sebutkan di awal tulisan, bukan kuat Karena dia bisa memanggul beras dua karung di pundaknya, tapi kuat mental dan hatinya menghadapi dua penyakit kanker yang dia derita.
penyintas kanker Sumbangsih elly Mawati (sebelah kiri)
Ibu berumur 50 tahun dan memiliki tiga orang anak, terdiagnosa CA Colon bulan Juli tahun 2015. Colon adalah kanker usus besar, dan berhasil di operasi 28 agustus 2015.

Menurut Elly kartu BPJS sangat membantu sekali utnuk mengobati penyakitnya, walaupun memerlukan waktu yang  agak lama untuk menentukan jadwal operasi.

Karena harus melalui serangkaian pemeriksaan yang panjang, mulai dari cek darah, foto rontgen, cek penyakit dalam, jantung dan MRI, setelah semua komplit baru bisa di jadwalkan untuk operasi.

Uniknya ketika melakukan serangkaian operasi, Elly meminta suaminya untuk merahasiakan penyakitnya dari anak-anaknya yang kebetulan bersekolah di luar kota.

Karena dia tidak mau membebani pikiran anak-anaknya yang kala itu sedang menghadapi ujian sekolah. Selain itu dia ingin menata hatinya berdua suami, biar kuat menghadapi penyakit dan menjalani operasi.

Mendengar ini saja saya sampai merinding, sediiiih tapi ternyata ceritanya tidak hanya itu. Bulan Mei Tahun 2016 dia terdeteksi kanker serviks gooosh…

Kok bisa, itu juga yang jadi pertanyaan Elly, karena selama ini  perempuan yang menikah ketika usianya 26 tahun, setiap tahun selalu papsmear, hidupnya lumayan sehat, dan pasangannya hanya satu, suami yang mendampinginya hingga saat ini.

Dan seperti ketika dia menjalani operasi kanker Colon, Elly ketika menjalani operasi tanggal 18 Juli 2016, tetap merahasiakan penyakit sebenarnya dari anak anaknya.

Mereka baru tahu ketika ada sahabat elly yang bertanya tentang stadium penyakit kankernya. Sontak anaknya yang saat itu ada di rumah, langsung menangis mendengar ibunya kena kanker.

Saat ini elly sebagai penyintas double primer, penyakit kanker Colon dan servik, menjalani hidupnya dengan banyak bersyukur karena masih diberi kesempatan dan diberi ujian yang dia bilang tidak semua orang mengalaminya.

Ikhlas, bahagia, sabar dan jangan mudah stress menurut Elly obat yang paling manjur untuk menaikkan imunintas tubuh kita. Hidup sehat, jaga kebersihan, tidak merokok, tidak menikah di usia muda dan rajin papsmear juga penting.

Elly mengingatkan saya dan beberapa teman yang sempat berbincang setelah acara, untuk memotong kuku dan mencuci tangan dan vagina baik sebelum dan sesudah berhubungan, ini berlaku juga untuk pasangan kita.

Apa sih sebenarnya Kanker Servik ini

Kanker serviks atau kanker leher rahim yang penularannya melalui hubungan sex (karena intercourse) ini penyebabnya murni karena infeksi dari virus HPV human papilloma virus

Di Indonesia penyakit ini jadi pembunuh nomer satu bagi wanita. Seperti yang saya kutip dari situs Wikipedia.

Menurut dr. Yuslam Fidianto, Sp.OG dari rumah sakit Mayapada, semakin wanitanya berusia muda untuk menikah atau melakukan kegiatan sex semakin rentan terkena penyakit ini.
Jangan salah, wanita yang terlalu sering melahirkan juga termasuk yang rentan terhadap penyakit ini, karena imunitas mereka juga sudah menurun. 

Aduh jadi teringat mami saya yang sudah melahirkan 7 orang anaknya, untungnya tahun ini beliau sempat papsmear dan dinyatakan sehat. 

Tapi sebetulnya papsmear saja tidak cukup, papsmear hanya langkah awal, harus dilakukan juga vaksin HPV, karena seperti yang dikatakan dokter Yuslam, dengan vaksin virus HPV bisa dicegah untuk masuk ke tubuh kita.

Dokter yang malam itu ditunggu di rumah sakit untuk melakukan operasi mengatakan, kadang pasien yang datang ke rumah sakit sudah stadium lanjut, sudah menjalar kemana-mana.

Karenanya wanita harus bisa mewaspadai kondisi tubuhnya, seperti:
- Keputihan berlebihan walaupun tidak berbau dan bikin gatal.
- Pendarahan setelah berhubungan atau pendarahan di luar jadwal menstruasi.
- Kerap linu di pinggang dan di kaki juga harus diwaspadai, karena virus HPV sering mengrogoti kedua organ tersebut.

Faktor yang jadi penyumbang terserang virus ini antara lain:
- Pemakaian tampon, pantiliner berlebihan
- Vagina tidak bersih, eiiit ini juga berlaku untuk pria, mereka harus bersih juga luar dalam untuk pasangannya.
- Berganti-ganti pasangan sexual.
- Merokok.
- Stress.
- Makan makan yang tidak sehat
- Jarang berolahraga

Saya jadi semakin tercerahkan, selama ini hanya sempat beberapa kali papsmear (Alhamdullilah sehat), tapi belum pernah suntik vaksin HPV. 

Padahal semua rumah sakit sekarang sudah menyediakan fasilitas papsmear dan suntik vaksin HPV, seperti halnya Mayapada HospitalMayapada Hospital Lebak BulusMayapada Hospital Tanggerang, bahkan mereka juga punya Mayapada Healtcare Group.

Apalagi saat ini Mayapada Hospital juga mengadakan lomba blog untuk semua blogger yang berdomisili di Indonesia, hadiahnya selain uang tunai juga free papsmear dan suntik vaksin kanker serviks.
Ikutan yuk ini linknya:

Semua penyakit dan kesembuhannya semua datangnya dari Allah, tapi kita sebagai manusia kan harus tetap  berusaha untuk menyembuhkannya, aduuuh saya sudah kayak ustadzah aja ya hi....hi...

Bukan apa-apa, saya kepingin bisa mendampingi Nayla anak saya yang hanya semata wayang ini ketika dia wisuda, kerja, menikah, syukur-syukur bisa melihat dia punya anak, Aamiin... aduuuh jadi pingin nangis, I love you Nayla.

Yuk mom mulai sekarang kita rajin papsmear dan jangan lupa suntik vaksin HPV juga ya.

Komentar