Kebetulan Nayla dr umur 5 tahun sudah nyicipin naik gunung plus
kemping di sana, dan kebetulan dapat undangan nonton film anak anak yang
setingannya kemping di lereng gunung, cuuuus berengkitlah kita bertiga.
Gw sih cuma mau bilang, tonton dulu film Naura & genk juara, baru deh silahkan kalau mau boikot.
Gw bagaimana? Ya enggaklah, secara film ini penuh dengan pemandangan alam nan
indah, ada animasinya, gerakan tari dan nyanyi yang energik, ada percobaan
ilmiah anak anak yang 85 persen memakai peralatan sederhana (anak gw aja kepincut buat nyari cara buatnya di yutub).
Di film ini Naura memang pakai celana pendek memperlihatkan sebagian
pahanya, but hei ini anak umur 12 tahun yg biasa pakai baju seperti ini
karena kebetulan tidak berhijab, kalau ada yg nepsong, ya otaknya
dibersihin dulu (gimana ya orang kek gini melihat Gal Gadot dengan
kostum Wonder Womannya nya π).
Terus soal penjahatnya di film yang dibilang menghina Islam, karena
jenggotan, berewokan dan mengucapkan takbir, yaeelaah... gw pikir pakai
celana cingkrang juga, ternyata cuma brewokan tuh, dan hanya bilang
astagfirullah karena kaget, so what.
Menurut produsernya Amalia Susilowati Prabowo yang kebetulan berhijab (foto terlampir bareng ekeπ) ucapan itu spontan tidak ada di scrip.
Hanny & Amalia Prabowo |
Amalia menambahkan, dia membuat film ini tanpa niatan tertentu cuma ingin berbagi
kegembiraan, menyebarkan semangat persahabatan dan mengobati kerinduan
terhadap film anak anak.
Lagian lihat deh, kalau mau buka mata buka telinga, agama apapun kadang bilang Aamiin, Astagfirullah, Alhamdullilah (ada teman teman gw beda agama yang bilang begitu).
O iya yang katanya di film ini ada adegan pembagian tenda sekolah tanpa
disebutkan mana tenda untuk cowok atau cewek, ternyata ada adegan yang
cewek ya tidur dengan teman teman ceweknya begitupun sebaliknya.
Soal gak ada guru pendamping? Ternyata ada banyak pengawas di kemah
kreatif itu, so seperti kata suami gw, kalau gw protes kok gak begini
gak begitu di film, ini cuma film, kelar dunia kalau semua dijelasin
lewat gambar, dua hari dua malam gak kelar tuh film.
Soal wedges dan kacamata kece (kacamata sih gw yg nambahin π) yang dipakai pemilik kemah kreatif, dia pakai wedgesnya dari area kemah yang hanya di lereng gunung kayaknya karena mobil bisa parkir di samping rumah induk ya gak apa apa kan. Gak bikin varises keluar say.
Sepatu Naura juga caem, sukaaaa.
Dan seperti kata kak Seto Mulyadi Full
(ketum Lembaga Perlindungan Anak Indonesia) yang ikut nonton bareng, istilah anak sekarang ini film gw banget. Selain itu sebainya selalu
berfikir positif itu yang utama, jangan dikit dikit boikot, bisa membuat orang jadi enggan membuat film anak-anak.
Nayla & Kak Seto |
Apalagi bila penyebab utamanya karena sutradara film Eugene Panji ini pendukung Ahok (yaaaay saya juga, tooos dulu ah kita), alasan pemboikotan jadi semakin kelihatan dibuat-buat.
Intinya sih, mau nonton atau tidak,
mau boikot atau tidak, terserah pilihan masing-masing, yang penting
nonton dulu baru boleh berkomentar biar gak sok teu.
#gwsihgituorangnya#ilovealanisnaylaramadhani
#filmanakanak
#dukungfilmanaknegeri
Komentar
Posting Komentar