Tambal Gigi Pakai BPJS, Kenapa Enggak

Hi Mom...
Kartu peserta BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) kesehatan, sepertinya sudah dimiliki semua orang. Karena selain tiap kantor karyawannya diwajibkan punya BPJS,  iuran perbulannya cukup terjangkau.

Kebetulan kami sekeluarga punya kartu BPJS selain Asuransi swasta. Pernah dipakai? ehmmm maaf tidak pernah, karena kan katanya harus ke puskesmas dulu, baru nanti dirujuk ke rumah sakit bila tidak bisa diobati.

Itu karena kita gak tahu, padahal gak sekaku dan serumit itu untuk memakai BPJS. Kalau memang urgent bisa kok langsung ke UGD gak perlu surat rujukan puskesmas segala, kecuali ada pengobatan lanjutan misal harus rawat jalan atau rawat inap baru deh minta surat rujukan dari puskesmas dengan membawa surat pengantar dari rumah sakit. 

Se simple itu seperti yang pernah saya alami, walaupun memang harus pakai prosedur seperti ini dan sabar antri.
"Kartu BPJS Kesehatan.jpeg"
Ke UGD biasanya karena sakit dadakan dan kejadiannya sudah malam kayak sesak nafas karena saya punya penyakit astma, jadi langsung pakai asuransi swasta demi praktis saja sih. Karena dulu kita gak tahu kalau di UGD bisa langsung pakai BPJS tanpa harus minta surat rujukan dulu.

Alasan lain kenapa dulu males pakai BPJS dan berobat ke puskesmas, karena untuk gejala types dan astma kayaknya obatnya tidak cocok atau tidak mempan deh buat saya. Jadi ketika sadar gejalanya sama dengan penyakit itu saya biasanya langsung pergi ke rumah sakit, berobat dengan asuransi swasta.

Padahal ternyata nih kita kalau darurat bisa kok langsung ke rumah sakit dan  surat rujukan ke rumah sakit bisa menyusul seperti yang saya baca di tulisan Neti Suriana tentang BPJS. Prosesnya mudah dan petugasnya membantu pasien dan keluarganya dengan baik, ketika adiknya mau operasi usus buntu memakai BPJS. 

Silahkan baca pengalaman Neti Suriana di link berikut ini Pengalaman pasien BPJS 

Makanya ketika saya punya waktu luang, kepingin juga nyobain tambal gigi pakai BPJS, kebetulan puskesmas di daerah Jakarta Timur ini dekat rumah, bisa dijangkau dengan jalan kaki.

Seperti berobat di Puskesmas pada umumnya, pagi-pagi saya harus antri dengan mendaftar dan mengambil nomer plus menaruh kartu BPJS saya, habis itu balik lagi deh, pengobatan baru dimulai jam 9 pagi, untung dekat kalau jauh mungkin saya terpaksa menunggu disana.

Begitu balik lagi kesana, sudah banyak yang datang, dan banyak yang jualan makanan, ini salah satu keseruan berobat di puskesmas ya hi...hi...

Begitu saya dapat giliran, saya masuk ke ruangan yang kecil dan sederhana, tapi ada perlengkapan untuk periksa gigi pada umumnya, dokternya juga baik.

Begitu kelar dokter berpesan untuk balik lagi minggu depan, mengganti tambalan gigi sementara,  dengan tambalan yang permanen. Dokter puskesmasnya juga bilang, di sini gak bisa yang sekali tambal mungkin  ini bedanya dengan tambal gigi di dokter gigi swasta, di sana kalau tambal gigi sekali datang langsung beres.

Karena bahan tambalan gigi dan warnanya juga beda, kalau di puskesmas warnanya abu-abu, sedangkan yang sekali jadi warnanya putih. Ada harga ada rupa, beda dong ya pastinya.

Tapi sejauh ini untuk pengobatan masalah gigi, puskesmas sudah bagus kok, tidak kalah mutunya. Karena jauh sebelum ada BPJS dan saya masih bekerja  (belum menikah dengan Doddy Rosadi dan belum ada Nayla yihaaaa) pernah bikin gigi palsu. Gara-gara pakai kawat gigi, gigi saya ada yang patah satu😁. 

Hasilnya bagus kok, gak kalah dengan yang saya buat di dokter gigi swasta. Bedanya dasar gigi palsu dari dokkter gigi swasta warnanya transparan, dari puskesmas warna putih kalau gak salah hanya itu bedanya. Eh tapi ini tidak di cover asuransi manapun ya (gak tahu kalau BPJS karena belum pernah) karena termasuk kecantikan katanya eeeaaa😆.

Selain itu dokter di puskesmas juga mengingatkan saya, untuk menggunakan fasilitas membersihkan karang gigi setahun satu sekali dari BPJS. Wooooow boleh juga, kapan-kapan mau coba ah. 

Makasih buat yang sudah mampir, sehat selalu ya. 


#KEBloggingCollab - Grup ke 15 Yohana Susana

Komentar

  1. pengalaman pertama nambal gigi di Puskesmas ya mbak?
    untuk nambal gigi sekali datang langsung tambal permanen nggak tergantung dari berobat di mana

    dilihat dari dalamnya lubang gigi mak, kalau lubangnya dangkal di Puskesmas pun bisa langsung tambal permanen kok

    BalasHapus
  2. Aku pernah nanya sm dokter swasta tempat aku tambal gigi, katanya mereka pakai bahan yg bagus dan mahal makanya bisa sekali tambal langsung permanen sdh ada obat pemati kumannya segala, katanya sih itu bedanya

    BalasHapus
    Balasan
    1. dokter di puskesmas tempat aku berobat juga bilangnya gak bisa langsung tambal permanen harus balik lagi apapun kondisinya, mungkin hanya di tempatku ya mba

      Hapus
  3. Berarti bisa ya tambal pakai bpjs, tidak perlu surat rujukan dari dokter?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya pakai bpjs untuk tambal gigi di puskesmas mba Nabila. Kalo mba pakai di dokter gigi yg di rumah sakit ttp harus pk surat rujukan (ada di tulisan ini)

      Hapus
    2. Surat rujukannya minta di puskesmas mb?? Atau gmna ya

      Hapus
    3. Maaf baru balas, iya mba surat rujukan kalau mau pakai BPJS mintanya ke Puskesmas sesuai dengan tempat tinggal kita. Tapi kalau dadakan misalnya harus segera ke UGD (jam berapapun) bisa langsung pakai BPJS tanpa surat rujukan, kecuali setelah di UGD mba diminta untuk rawat jalan ke poli atau rawat inap baru deh kita minta surat rujukan dari puskesmas, nanti dikasih surat pengantar dari rumah sakitnya.

      Hapus

Posting Komentar