Nayla kemping

"Nay mau ikut kemping ke sarongge di gunung gede ga" kata pop suatu malam. "Kemping itu yang tidur pakai kemah yang ada retsletingnya "? Tanya nayla, "iya" kata pop. 

"trus nanti kita pakai senter sama bikin api umbun (dia suka belibet kalo bilang unggun) juga ga Pa?". "pasti dong". "Mauuuuuu pa".

Sayangnya pas berangkat, jum'at 10 desember 2010, kita ketinggalan topi (biasa amatiran), jadilah pendakian malam itu di mulai pukul 19.00 lewat, di tengah hujan gerimis. 

Nayla semangat jalan bertopi kantong plastic indomart bersama tante2 dan om2 temen2nya pop, disana dia punya om favorit, om ronny rahmata dari KBR sama om mamet dari tempo TV, karena dia dengan senang hati mengangkat nayla kalau ada lobang sambil bilang “jump!”.

Ajaibnya asma gw ga kambuh, padahal kita jalan tengah malam naik turun bukit hujan pula, paru2 rasanya ploooong, dan segar. 

Habis makan malam, pesta kambing guling dimulai, Nayla dengan semangat ngipasin kambingnya (sayang ya nayla belum boleh makan kambing), habis itu dia ngipasin api unggun biar apinya besar.

Malamnya kita tidur di kemah warna biru, dia bisa tidur nyenyak dengan nyala lampu senter dari hp pop, tentunya tanpa masuk sleeping bag, panas katanya. Padahal gw menggigil kedinginan di dalam sleeping bag dan 2 jaket tebal.

Paginya untuk pertama kalinya nayla minta nambah,mungkin karena makan di udara dingin plus deket sama om mamet he...he....
Gimana getooh sarapan dkt cowok2
Nayla sm temen2 Green dan om Tosca nanam pohon Saninten, nayla senang, karena dia belum pernah nanam pohon dan punya pohon yang ada namanya. “nama mama sm papa juga ada kok” katanya.
Siap2 tanam Saninten
Pohonnya Nayla di Sarongge
Ini pohon Saninten aku
Setelah itu kita di bagi dua kelompok, mendaki mengitari hutan atau nyamperin air terjun yang kata mas heru jatuhnya ga tegak lurus, tapi miring waakkssss. Sudahlah … karena bawa balita, kita memilih jadi tim cemen yang akan mengitari hutan selama 3 jam lebih. 
Siap2 mendaki gunung Gede Pangrango
Ganti2an nayla sm tante cecil jatuh. Nayla sampai nangis dan bilang, “nayla ga suka ke hutan”. He…he… ga ada om mamet sih. tapi hebat lo akhirnya kita plus nayla tentunya, bisa sampai di ketinggian 1691 meter.
Tetap tabah biar nanjak & licin 





my baby Istirahat dulu
Habis makan siang dan bobo 15 menit di tenda, kita (kita bertiga plus tante septa, desi, cecil dan om andre) siap2 turun untuk pulang. 
Gaya dulu ach sebelum pulang
Baru terlihat apa yang kita daki semalam, ach kalo ga ada nayla, gw mau nangis, takuuuuuut. Untung deh dessy ngajak lewat jalan yang lebih pendek dari semalam.
Siang habis hujan, berkabut...seger
Udah rapet masih dingin ya Nay
Di radio edelweiss kita sempat beli sayuran organic, daun bawang, selada, wortel, pokcoy dan baby kailan. Segar dan Murah banget, senangnya kalau bisa tiap hari beli di sana. Akhirnya selesai juga acara cuci paru-paru dengan udara bersih di Sarongge.


Komentar