Rumah buat saya adalah segalanya. Tempat kami tinggal, tempat kami berkumpul, bertengkar, dan bercinta tentunya hi...hi...
Mungkin untuk orang lain, rumah yang nyaman itu harus besar dan bagus. Buat saya itu nomer dua, nomer satu rumah harus bersih.
Kebetulan
apartemen kami kecil, hanya ada dua kamar tidur, ruang tamu, dapur,
kamar mandi dan balkon. Jadi bisa dibayangkan kalau tidak nyaman,
penghuninya pasti malas pulang.
Untungnya saya punya suami yang sabaaaar banget (walaupun kadang dia bisa marah, caranya dengan diam seribu bahasa) dan satu anak perempuan namanya Nayla usia 9 tahun yang bikin rumah jadi lebih hidup.
Untungnya saya punya suami yang sabaaaar banget (walaupun kadang dia bisa marah, caranya dengan diam seribu bahasa) dan satu anak perempuan namanya Nayla usia 9 tahun yang bikin rumah jadi lebih hidup.
Doddy suami saya ini bukan suami yang pendiam, maklum wartawan, jadi selalu ada bahan percakapan dengan saya dan nayla.
Selain tidak pernah berbicara kasar, suami saya juga ringan tangan, dia mau ambil alih urusan rumah tangga, ketika saya sakit kecuali memasak pastinya.
Nayla juga bebas cerita apa saja sama kami berdua, biasanya suami saya yang betah dengerin Nayla bicara berjam-jam.
kami punya ritual setiap akhir pekan bila ada di rumah sebelum pukul 21, kita akan menonton dvd bareng di ruang tamu. Siapin Pop corn atau cemilan apapun, pasang AC, dan matikan lampu, siap deh nonton film bareng.
Padahal kadangkala akhir pekan itu kami habis nonton film di bioskop. Tapi tetap beda nuansa kebersamaanya kalau kita hanya nonton film bertiga.
Sementara me time yang kumplit buat saya justru ketika saya bersama mereka. Memang ketika suami saya tugas
keluar kota atau negeri, saya bisa "me time" berdua anak saya, bisa
jalan-jalan berdua atau nginep di rumah omanya.
Tapi
kalau suami ada di rumah, saya kok gak tega ninggalin dia sendiri,
sementara saya sama anak saya nginep di rumah omanya, karena libur
panjang.
Rasanya seperti ada yang hilang. Suami saya juga bilang, gak enak di rumah kalau kami berdua tidak ada. Kami saling bergantung.
Kayaknya sih buat saya simple ya, buat cari #BahagiadiRumah, mumpung tabloid nova lagi ultah yang ke 28Novaversari http://www.tabloidnova.com. dan lagi bikin lomba blog, saya mau bagi-bagi pengalaman sedikit.
kebetulan saya sudah jadi sahabat Tabloid nova sudah hampir 7 tahun.
kebetulan saya sudah jadi sahabat Tabloid nova sudah hampir 7 tahun.
Bahagia menurut saya, selain rumah harus bersih, bisa masakin makanan sehat untuk mereka, punya anak cukup satu, perempuan seperti yang saya harapkan, dan suami yang baik.
Saling terbuka itu juga penting, kami bebas lihat isi handphone dan dompet kami masing-masing. Serta cerita apapun kejadian hari itu pada pasangan dan anak kami.
Ingat dengan ulang tahun masing-masing plus Anniversary juga gak kalah penting dong ya.
Sekarang sih sudah gak ada alasan untuk lupa, sosmed seperti Facebook rajin buat ngingetin tanggal-tanggal penting itu.
Sekarang sih sudah gak ada alasan untuk lupa, sosmed seperti Facebook rajin buat ngingetin tanggal-tanggal penting itu.
Berantem sudah pasti juga sering terjadi di rumah kami. Tanpa itu hidup kami tidak bervariasi, karena lewat berantem kecil-kecilan kami bisa mengeluarkan kekesalan, dan pendapat.
Biasanya sih saya yang paling gak sabaran di rumah. Begitupun dengan Nayla, kami berdua sama-sama keras kepala.
Kalau sudah seperti itu, suamiku jadi wasit yang adil dan super sabar di rumah, yang siap mendamaikan dua perempuan yang lagi ngambek di rumah.
Biasanya sih saya yang paling gak sabaran di rumah. Begitupun dengan Nayla, kami berdua sama-sama keras kepala.
Kalau sudah seperti itu, suamiku jadi wasit yang adil dan super sabar di rumah, yang siap mendamaikan dua perempuan yang lagi ngambek di rumah.
Plus jangan jaim alias jaga image sama pasangan, hidup tanpa berpura-pura bikin hidup lebih mudah. pasangan tau mau saya, begitu juga sebaliknya.
Dan kemanapun kami pergi, apartemen mungil kami yang selalu kami rindukan.
Padahal lebih sering tempat kami menginap jauh lebih bagus, tapi selalu terbayang kamar kami yang hangat, ruang tamu dan meja makan tempat kami berkumpul. Home sweet home deh pokoknya.
Padahal lebih sering tempat kami menginap jauh lebih bagus, tapi selalu terbayang kamar kami yang hangat, ruang tamu dan meja makan tempat kami berkumpul. Home sweet home deh pokoknya.
Nayla sudah besar ya, foto disisi kanannya masih unyuk banget. Bahagia selalu ya mom dengan keluarganya
BalasHapusaamiin, doa yang sama untuk mba amanda ratih sekeluarga
BalasHapusbetul mba, suami dan anak adalah kebahagian kita, kita akan bahagia di rumah jika mereka ada di rumah. salam kenal :)
BalasHapushi mba @santi dewi salam kenal juga ya. senang dapat teman baru seperti mba amanda dan mba dewi. selamat berpuasa yaa
Hapussalam kenal juga mba Hanny,
BalasHapusmenjawab komen di blog saya: Jangan khawatir dengan jilbab anak, mbak. Kita doakan aja semoga dengan anak kita berjilbab, bisa menjadi inspirasi bagi anak lain bahwa jilbab tidak menghalangi gerak seseorang untuk terus berkarya dan berprestasi.
btw keluarga adalah rumah hati kita. Bangunan yang kita sebut rumah itu hanya sekedar fisiknya saja
Hi mba masrafa, makasih infonya ya, aku semakin dpt pencerahan kmrn pas dia pentas balet, ada beberapa penarinya berhijab, ah ternyata hijab gak menghalangi seseorang berkegiatan. sekarang aku tgl nunggu permintaan nayla lg :-)
Hapus