Beasiswa SCG: Wujudkan Manusia Pintar dan Bermoral

Banyak anak banyak rezeki, yup kata kata ini sering saya dengar dari saya kecil. Maklum orang tua saya memiliki anak enam orang, jadi kalimat itu sering dilontarkan orang ke keluarga besar kami.

Waktu kami masih SD dan bersekolah di sekolah negeri biaya pendidikan masih murah. Tapi ketika kami satu satu harus mulai kuliah, terlihat betapa kedua orang tua kami harus salto kanan kiri, demi kami bisa kuliah di tempat yang kami mau.

Untungnya ketika saya kuliah, bapak saya masih ada, jadi beban tidak hanya di pundak mami (kami memiliki panggilan berbeda untuk orang tua kami).

Tapi ketika adik bungsu saya masih SMA, bapak saya berpulang ke Rahmatulah, otomatis ibu saya  yang berhenti bekerja saat adik bungsu saya lahir, harus menanggung sendiri biaya sekolah kami ber-enam.

Untungnya saat itu saya,  kakak perempuan, dan adik laki laki paling besar sudah bekerja, jadi bisa mengambil alih sebagian biaya adik-adik. 

Saat itu belum banyak beasiswa untuk pendidikan, kalaupun ada informasinya tidak semudah dan sebanyak sekarang.

Terbayang kalau saat itu kami belum bekerja, adik adik saya pasti banyak yang mandek sekolahnya, walaupun saya yakin, mami saya yang kuat seperti jagoan super akan mengusahakan apapun demi pendidikan anak-anaknya.

Saat ini dengan semakin mudahnya akses informasi tentang beasiswa harusnya semua anak Indonesia bisa menikmati pendidikan dan menggapai mimpi mimpinya.

Seperti yang dilakukan SCG, produsen semen asal thailand (1913), salah satu konglomerat bisnis terkemuka di ASEAN yang selalu melakukan inovasi produk yang bernilai tinggi.

Selama beroperasi lebih dari 100 tahun, SCG fokus pada konsep SD (Sustainable Development) yang mengedepankan keseimbangan antara sumber daya manusia, lingkungan, sosial dan ekonomi.

Salah satunya dengan program tahunannya yang bertajuk Sharing The Dreams. Program  yang sudah berlangsung lebih dari 5 tahun ini, memberikan beasiswa kepada pelajar yang memiliki prestasi akademik yang baik.

Nantaphong Chantrakul Country Director SCG Indonesia,  mengatakan, "tidak hanya menginginkan prestasi akademik yang baik bagi penerima beasiswanya, tapi mereka harus juga memiliki nilai nilai moral yang baik".

Nantaphong Chantrakul Country Director SCG Indonesia
Seperti apa cerita dibalik kesusksesan program ini, bisa saya dengar dan lihat langsung beberapa hari yang lalu, di acara "SCG Sharing The Dreams Blogger Gathering, di resto The Hook, Jakarta Selatan.
Beasiswa untuk Anak Tidak Mampu Tapi Berprestasi 
πŸ’™πŸ’šπŸ’œπŸ’›πŸ’—
Eits kriteria tidak mampu itu seperti apa sih?. Ketika bapak saya meninggal sementara anak anaknya masih dalam usia sekolah sementara ibu saya saat itu hanya ibu rumah tangga yang mengajar les privat bahasa Inggris di rumah, ternyata juga masuk kriteria tidak mampu.

Jadi bukan hanya keluarga yang orang tuanya tidak bekerja, tapi yang bekerja tapi dengan penghasilan minimpun masuk kategori ini. 

Apalagi saat ini biaya pendidikan negeripun, banyak printilan yang harus dikeluarkan kan?.

Untuk itu SCG memberikan beasiswa kepada masyarakat dengan memperluas dukungannya untuk siswa SMA di seluruh Jakarta, Bogor, Cileungsi, Karawang, Tangerang Selatan, Sukabumi, dan Bayah.

Uniknya para pelamar beasiswa ini disuruh membuat Esai dengan tema tertentu, dan harus ditulis tangan. 

Karena menurut Brand and Communications of SCG Indonesia, Novia Kardiyanti, "Nantinya tulisan tangan para pelamar beasiswa ini akan di periksa oleh psikolog untuk melihat dan minat dan bakat mereka,"  wiiih keren ya.

Selain itu mereka juga  turun langsung ke lapangan, menemui keluarga para penerima beasiswa. 

Novia menambahkan seringkali para orang tua anak anak ini menangis terharu, setelah diberitahu anaknya bisa melanjutkan pendidikan.

"Kata mereka, anak saya selalu menangis kalau mau sekolah, karena tidak ada uang untuk ongkos bahkan untuk makan,". 

Kunjungan ini tujuannya memang untuk mempererat dan membangun kebersamaan dengan penerima beasiswa.

Tahun Ini (2018) Ada Beasiswa Untuk Mahasiswa
πŸ’™πŸ’šπŸ’œπŸ’›πŸ’—πŸ’›
Ya... tahun ini jadi tahun yang membahagiakan, karena SCG Indonesia menambah jangkauan penerimaan beasiswa, beasiswa untuk Strata Satu. 

Syaratnya harus sudah diterima di kampus yang dituju baru bisa mengajukan permohonan beasiswa.

Bedanya menurut Novia, Esai  harus dibuat dalam bahasa Inggris. Salah satu yang beruntung menikmati fasilitas ini adalah Setiawan Novaldi atau yang biasa dipanggil Seti.

Seti si remaja pintar, (saya melihatnya dari cara dia berbicara di podium ini), merupakan alumni sharing the dream karena menerima beasiswa sejak duduk di bangku SMA.

Menurut Seti dia ditawari beasiswa untuk Sarjana S1 melalui email. Makanya ketika tahun ini dia mendaftar di ITB dan sudah diterima, dia langsung mengajukan beasiswa.

kika: Seti, tasya Kamila, Novia Kardiyanti dan MC acara SCG
"Deg deg-an, karena selain harus bikin esai dalam bahasa Inggris, dan ketika mau ngirim esai lewat kantor pos ketika bulan puasa lalu, sempat terkendala" kata Seti.

Untungnya semua jerih payahnya berbuah manis, Seti lolos seleksi untuk menerima beasiswa dan bisa mulai kulaih tahun ini. Niatnya mulia, kepingin berperan dalam pembangunan dan teknik sipil.

Seti membagikan kiat kiat keberhasilannya menjadi salah satu keberhasilannya menerima beasiswa SMA dan S1 dari SCG, selain berprestasi, harus aktif di bidang organisasi sekolah, punya prestasi ekskul dan sudah diterima di kampus yang diminati.
Bagaimana Mendapatkan Beasiswa SCG?
πŸ’™  πŸ’š πŸ’› πŸ’œ πŸ’“
SCG bermitra dengan Ancora Foundation untuk menyeleksi dan memberikan bantuan pendidikan kepada pelajar di Indonesia, yakni para pelajar sekolah menengah atas (SMA).

Sejak tahun 2012, program ini memberikan beasiswa kepada siswa SMA dari Jakarta, Bogor, Cileungsi, Karawang, Tangerang Selatan, Bayah, dan Sukabumi, dan tahun 2018 mulai memberikan beasiswa untuk perguruan tinggi.

Pendaftaran memang sudah ditutup pada bulan Mei 2018, tapi semua persyaratan dan form registrasi bisa dilihat di link ini Ancora Foundation untuk persiapan tahun depan kan?.

Yuuk informasikan beasiswa SCG ke siapapun yang membutuhkan, agar mimpi tidak berhenti hanya sebatas angan tapi bisa diwujudkan menjadi kenyataan.

Apalagi pendidikan menjadi bagian yang fundamental untuk pembangunan bangsa, pendidikan yang baik bisa menciptakan manusia yang mumpuni.

Terkesan seperti basa basi ya, tapi saya percaya kok pendidikan dan budi pekerti yang baik, Insya Allah menghasilkan manusia yang berbudi ya, Aamiin.

Diskusi Kelompok
πŸ’™πŸ’šπŸ’›πŸ’œ
Acara yang berlangsung selama kurang lebih 4 jam, juga dihadiri Tasya Kamila, mantan penyanyi cilik yang terkenal dengan lagunya pak AT Mahmud, Aku Anak Gembala.

Dia hadir untuk berbagi pengalaman sebagai penerima beasiswa di Columbia University yang berlokasi di Amerika.

Menurut Tasya, beasiswa juga bisa jadi ajang pemerataan pendidikan bagi anak-anak berprestasi, tapi kurang dalam segi materi.

Di Akhir acara kami para peserta yang berasal dari Blogger dan komunitas penerima beasiswa SCG, di bagi beberapa kelompok untuk diskusi dan mempresentasikan beberapa topik yang terkait dengan pemberian beasiswa SCG.

Saya kebagian kelompok satu dong, dengan Helenamantra, Anisa Dee, Chitra, Irvan, Leoni, Dewi, Nida, dan Atha. tema yang kita bahas "Passion For Better, in Education in Indonesia". Serulah pokoknya.
Semoga Informasi beasiswa dari SCG ini bisa memberikan semangat dan angin segar bagi dunia pendidikan di Indonesia.
#SCGIndonesia  
#PassionForBetter
#SCGSharingTheDream

Komentar

  1. Iya ya Seti ini kelihatan cerdas dan bermoral. Pantaslah ia berkali-kali mendapat beasiswa dari SCG.

    BalasHapus

Posting Komentar