Yuk Jaga Hutan & Lahan Indonesia Dari Kerusakan

Hi Mom...

Kalau cuaca sedang terik rasanya kepingin ya tempat kita tinggal banyak pepohonan seperti di hutan, pasti adem tuh. Tapi kalau di Jakarta, susaaaaah sekali cari ruang terbuka hijau apalagi hutan.

Walaupun sekarang sudah banyak dibangun ruang terbuka hijau, tapi masih bisa dihitung dengan jari. Eh tapi sebetulnya kita ini memang tinggal di hutan lo, tapi seiring perkembangan jaman hutannya dibabat, di bangun gedung bertingkat yang akhirnya jadilah hutan beton seperti di Jakarta.

Ini dikatakan  Rachmat Witoelar, bekas Menteri Negara Lingkungan Hidup era Presiden  Bambang Susilo Yudhoyono saat menghadiri  acara Forestival 4 di Ballroom Birawa Hotel Bidakara, Jakarta 30 Oktober 2018 lalu.


Saya kebetulan mendapat kesempatan hadir disana sebagai blogger bersama sembilan orang teman blogger lainnya serta awak media tentunya.  

Acara yang rutin diadakan setiap tahun ini,  memang untuk melihat apa saja yang sudah dilakukan oleh sebanyak 130 orang perwakilan dari 64 mitra ptogram SETAPAK 2 dari berbagai provinsi di Indonesia. 

Namanya keren ya SETAPAK yang merupakan singkatan dari  Selamatkan Hutan dan Lahan melalui Perbaikan Tata Kelola. Karena di daerah lain lebih kompleks lagi nih masalah soal hutannya, selain menjadi penyaring udara bersih, sebagian besar masyarakat  mata pencahariannya bergantung dari hutan.

Pertemuan ini untuk mengevaluasi serta mensinergikan program kerja, gerakan dan kebijakan yang mendukung perbaikan tata kelola hutan dan lahan dengan mengedepankan asas kelestarian, keadilan dan kesetaraan.

Wuiiiiih bahasanya keren dan agak berat buat saya nih😜. Intinya sih di forum Forestival 4 yang mengusung tema "Transformasi dalam Tata Kelola Hutan dan Lahan di Indonesia", tempat mitra mitranya program SETAPAK 2 berkumpul, untuk saling bertukar informasi tentang kisah sukses dan kegiatan advokasi  plus kampanye di sektor hutan dan lahan.

Banyak pejabat penting negara yang hadir seperti Gubernur Sumatera Selatan  dan Bupat Aceh Utara. Tak terkecuali para penggiat kehutanan yang digagas oleh The Asia Foundation (TAF).
Bupati Aceh Utara, Muhammad Thaib
Sandra Hamid selaku perwakilan dari TAF mengatakan bersama 64 mitra, program SETAPAK 2 berupaya memperkuat kapasitas masyarakat termasuk perempuan di berbagai provinsi.

Tujuannya untuk mewujudkan tata kelola hutan dan lahan yang transparan, akuntabel dan pastisipatif, termasuk nih mewujudkan keadilan dan kesetaraan dalam pengelolaan sumber daya alam di Indonesia.
Sandra Hamid (TAF)
Makanya perempuan yang ramah ini merasa senang dengan kehadiran kami para blogger yang sebagian besar perempuan alasannya sih, Direktur Program SETAPAK 2 Lili Hasanuddin, kurang banyak mengundang perempuan untuk hadir di acara seperti ini.   

Dari tadi kita ngomongin SETAPAK, tapi pasti belum banyak yang tahu SETAPAK itu apa sih. Saya saja baru tahu secara kumplit pas ikut acara kemarin.

Jadi program SETAPAK yang digagas sejak tahun 2011 ini di dukung UK Climate Change Unit (UKCCU) (kebetulan Deputy Head UKCCU Peter Rajadiston kemarin hadir di Bidakara), progam SETAPAK The Asia Foundation yakin banget kalau tata kelola hutan dan lahan yang baik adalah kunci bagi pembangunan sektor hutan yang berkelanjutan.

Tujuannya untuk pemerataan kesejahteraan bagi masyarakat desa di sekitar hutan dan juga sebagai sarana pelestarian lingkungan.

Program keren ini memang ingin mengurangi emisi gas rumah kaca untuk mitigasi perubahan iklim global, selain itu seperti yang dikatakan Sandra Hamid di atas, program ini ingin menjamin transparansi dan akuntabilitas dalam mengelola melindungi dan mendistribusikan manfaat sumber daya alam, agar pertumbuhan ekonomi adil dan setara.

Pencapaian Program SETAPAK 
Lili Hasanuddin  (direktur program SETAPAK 2)
Menurut Lili Hasanuddin  (direktur program SETAPAK 2) ada beberapa capaian dari program Setapak bersama para mitranya antara lain:
- Menghasilkan 239 kebijakan, antara lain izin perhutanan sosial, transparansi, Rencana Tata Ruang Wilaya (RTRW), anggaran kebijakan mediasi konflik, moratorium, hak masyarakat adat.

- Mencabut secara nasional izin usaha yang melanggar sebanyak 16 persen, melalui Korsup Minerba KPK (Koordinasi dan supervisi mineral dan batubara, Komisi Pemberantasan Korupsi.

- Ada kontribusi sebanyak 13 persen terhadap 1,72 juta pencapaian perhutanan sosial secara nasional. Warga diizinkan mengelola  sekitar 222.385 hektar melalui berbagai skema  Perhutanan Sosial, serta ada 20 proposal tambahan.

Program SETAPAK 2 juga bekerjasama dengan pemerintah untuk membuat program program yang fokus terhadap perempuan

Tahun ini berbeda dari tahun sebelumnya Forestival terbuka untuk umum dan menghadirkan produk produk hasil hutan dampingan CSO, pameran foto dan publikasi publikasi yang bisa menarik minat generasi muda juga untuk mewujudkan transformasi yang baik di sektor hutan dan lahan.

Seperti Slogan Forestival  untuk aksi SETAPAK, Saya, generasi muda siap lindungi hutan dan lahan Indonesia dari kerusakan. Ada aksi seru juga untuk kita -kita yang hadir di acara kemarin, di tiap meja diberi potongan kertas yang berbentuk buah, baju dan lain lain, yang diminta panitia untuk ditulis sesuatu tentang apa yang kita inginkan dengan hutan kita.
Habis itu kita gantung di batang pohon yang sudah disediakan, ah berkesan banget deh acara kemarin, jadi makin tahu apa polemik yang terjadi terhadap hutan kita, semoga bisa terus jadi  salah satu paru paru dunia dan bisa menghidupi masyarakat yang tinggal disekitarnya. 

Komentar