Belajar Lebih Efektif & Fokus Dengan AJT CogTest

Hi Mom...
Saya lagi mencari tempat nih untuk psikotes yang tepat untuk Nayla, karena makin lama makin berat kayaknya pelajaran anak zaman sekarang, apalagi kalau kebetulan dapat pengajar di sekolah yang kurang mengerti tentang psikologi anak.
Tapi sebelumnya saya mau curcol sedikit, memiliki anak semata wayang buat saya dan suami ketika ingin menikah tentunya sudah dipikirkan matang matang.

Saya yang berasal dari keluarga besar, terdiri dari enam bersaudara, gak pingin lagi mengalami keriuhan di rumah, rasanya saya gak sekuat dan sehandal mami saya, yang bekerja kantoran tapi masih bisa mengurus ke enam anaknya.

Selain itu saya menderita Astma dan punya riwayat darah tinggi, ini saya ketahui ketika saya masih bekerja, mengalami gangguan penyakit ini.

Apalagi saya melihat  kakak saya harus terkurung di rumah sakit selama 10 hari karena habis melahirkan dan darah tingginya  naik, tekat saya makin bulat kalau diizinkan hanya pingin satu anak saja, perempuan kalau bisa ( lah ini ngelunjak banget ya hi...hi...).

Untungnya calon suami saya setuju, kalau dia sih pertimbangannya selain faktor resiko kesehatan, juga biar fokus bisa menyekolahkan anak sampai keluar negeri, Aamiin. Maka menikahlah kami dan taraaaa.... kami dikaruniai anak perempuan sesuai yang kami inginkan.

Ketika Nayla Mengenal Sekolah
πŸ’™πŸ’šπŸ’›πŸ’œπŸ’—
Perkenalan dengan PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) ini juga gak sengaja, karena sering kami lewati kalau mau ke pasar kaget (pasar yang hanya ada sampai pukul 12 siang, yang datang kesiangan bakalan kaget pasarnya menghilang), Nayla biasanya minta berhenti untuk melihat anak anak yang sedang berolahraga di samping kantor kelurahan. 

Kami putuskan untuk masuk PAUD tersebut, saat dia berusia 3,5 tahun, dan sedang dikontrak sebuah merek diapers ternama selama dua tahun, jadi malu malu tidak ada dalam kamus Nayla, dan kami berharap dia bisa mendapat banyak teman dan belajar berbagi.
Pas jadi Bintang iklan ceritanya
Ketika akhirnya setahun kemudian dia pindah ke TK B, semata mata saya kepingin dia bisa bermain dan berkreasi di tempat luar yang ada ayunannya, jungkat jungkit dan taman, bisa dibilang kami membayar untuk taman bermainnya.
Kenapa langsung TK B, karena ternyata di PAUD dia sudah bisa baca tulis dan bernyanyi dengan benar. Makanya pas lulus TK Nayla baru berumur 5 tahun lebih beberapa bulan.

Saya  yang dulunya kelas 1 SD saat berumur 5 tahun (tanpa TK, biar yang antar jemput saya dan kakak  bisa sekalian jalan), pastinya pingin Nayla langsung masuk SD.

Tapi suami saya punya rencana lain dia ingin Nayla menikmati masa kecilnya dengan bermain, karena nantinya dia akan sekolah dan kuliah hingga umur 20-an. Akhirnya kami sepakat untuk menuakan umurnya satu tahun di rumah.
Ada tiga teman dekatnya melakukan hal yang sama, jadilah hari hari mereka diisi dengan les santai membaca dan menulis serta bermain, plus Nayla les balet juga (balet jalan terus hingga 6 tahun lamanya di Namarina).
Saat itu, saya sempat mendaftarkan Nayla ikut psikotes melalui jari tangan, dari sana saya tahu kenapa Nayla memiliki kebiasaan untuk gak mau langsung percaya dengan apa yang dikatakan saya seperti kalau bola itu bundar dan bisa mantul, sebelum dia pegang dan melemparkan bola untuk melihat mantul apa enggak. 

Selebihnya saya merasa tesnya gak efektif banget. Itu kan enam tahun yang lalu, sekarang ini Nayla sedang siap siap menjadi siswa sekolah menengah pertama, saya kepingin  dia ikut psikotes lagi, karena kebetulan pas kelas enam ini dia dapat guru yang bisa dibilang pasif, jadi anak anak ini termasuk Nayla harus cari tambahan pelajaran di luar sekolah.

Nayla ini bisa ngikutin pelajaran bahkan pernah dapat ranking, tapi pas kelas 6, pelajaran matematikanya anjlok. Dia sebetulnya bisa, teori dan jalannya sudah benar, tapi dihasil akhir, kadang salah karena angkanya suka ketukar, beda dengan pelajaran lain dia bisa fokus mengingat pelajarannya.
Kalau belajar bareng papanya lancar jaya, cuma Nayla suka moody karena harus buru buru tidur, maklum suami saya baru sampai rumah pukul 20.00 wib. 
Begitupun kalau lagi les, kakak pengajarnya bilang Nayla bisa ngikutin mata pelajaran matematika, bahkan aktif buat bertanya atau menjawab pertanyaan, tapi kenapa kalau di sekolah, berbanding terbalik.

Kami bingung deh pasti ada yang salah dengan sistem pengajaran di sekolah, deg deg an juga untuk hasil UN nya nanti, walaupun Nayla bilang ujiannya lebih gampang Mam, tapi ada satu  nomer yang ragu ragu dan satunya lagi nebak karena angkanya enggak ada dipilihan.... gubraaaak...., tapi mama percaya Insya Allah bagus ya nak.

Makanya pas libur menjelang puasa, atau setelah dapat sekolah yang diidam idamkan kepingin deh Nayla ikut tes psikotes tapi benar benar yang bisa mengerti kesulitan dan keinginan dia.

Kebetulan nih saya dapat link dari teman, http://melintascakrawala.id sebuah lembaga psikotes yang menyediakan tes kelas dunia, yang bisa mendiagnosis dan memahami kekuatan dan kelemahan belajar yang unik pada siswa di Indonesia.

Wiiih jarang jarang nih ada yang seperti ini yang mengerti tentang keunikan pada cara belajar siswa di Indonesia, tahu kan Mom, kalau di Indonesia itu semuaaaa harus dipelajari, dan tiap ganti menteri Pendidikan, kurikulum juga ganti😁 

#YukKenaliAnakKita
πŸ’™πŸ’šπŸ’›πŸ’œπŸ’—
Melalui tes yang dilakukan PT Melintas Cakrawala Indonesia bisa diketahui potensi kecerdasan anak secara pasti, dan mudah dipahami melalui inovasi tes kecerdasan terbaru bernama #AJTCogTest atau #TesKognitifAJT, yaitu tes kognitif yang sudah disesuaikan dengan karakteristik bahasa serta budaya Indonesia.
2 Foto ini Dokumentasi MCI
Hasilnya nanti akan membantu orang tua dan guru untuk lebih memahami kemampuan berpikir anak dalam pembelajaran di sekolah. 

Idealnya nanti nih saya dan suami bisa lebih membantu dan memahami cara belajarnya Nayla, karena rekomendasi dari psikolog bisa memberikan kami cara yang tepat untuk membantu anak kami bagaimana belajar yang lebih efektif.

Bahagia gak sih mengetahui hal seperti ini, karena kami berdua belum menemukan rumus yang tepat buat membantu Nayla belajar karena kadang menurut kami sudah simple tapi buat Nayla yang beranjak abege cara yang kami berikan ribet banget wkkwkwkwkwk.

Dan ternyata nih dari link ini saya tahu usia 5-18 tahun, merupakan masa penting dimana orang tua dan guru harus mengetahui profil kognitif anak, gunanya agar dapat memotivasi anak dengan tepat dan efektif.

Jenis Paket Tes Kognitif AJT
πŸ’™πŸ’šπŸ’›πŸ’œπŸ’—
Tes kognitif di AJT saya lihat ada dua macam dengan harga cukup terjangkau.
1. AJT CogTest Full Scale 
Mengidentifikasi 8 kemampuan  kognitif lengkap yang menampilkan profil lengkap kekuatan dan kebutuhan belajar anak. Biayanya Rp 760.000,-.

2. AJT CogTest Comprehensive
Untuk anak yang memerlukan data lebih terperinci untuk dianalisis, psikolog akan merekomendasikan tambahan tes. Biayanya Rp 1.200.000,-.

Nah tunggu apa lagi mom untuk mencoba AJT Cog Test, karena dalam proses pengembangannya melibatkan 250 psikolog dan 5.000 anak Indonesia sehingga menghasilkan produk tes berkelas dunia tapi dengan norma dan karakteristik Indonesia. 

Mereka mengukur delapan bidang kemampuan kognitif anak usia 5-18 tahun sehingga kekuatan dan kelemahan kemampuan berpikir anak dalam belajar teridentifikasi secara lengkap dan jelas.

Yang mau kepoin seperti apa psikotes ini, selain dari link yang saya kasih di atas, bisa ngintip di instagramnya @melintascakrawalaid, mau ngobrol langsung dengan CS nya juga bisa di nomer WA 087883258354.

Ah gak sabar untuk menantikan hasi Ujian Nasional Nayla, gak sabar untuk tahu dia bisa dapat enggak ya sekolah yang dia inginkan, gak sabar untuk mencoba tes ini, semoga Allah dan semesta melancarkan semuanya Aamiin.

Komentar

  1. Kakak Nayla sudah beranjak dewasa ya, setuju banget deh Mom kalau kita itu harus tau kelemahan dan kelebihan anak kita, terutama dalam hal mengetahui cara belajar yang tepat buatnya, agar dia bisa belajar dengan cara yang enjoy tanpa stress dalam menggapai cita citanya

    BalasHapus
  2. Iya mba mulai abege nih, jd moodnya lagi naik turun musti pinter pinter menghadapinya

    BalasHapus
  3. Bener mba ,kasihan kalau anak usia masih 5 tahun udah harus belajar yang berat-berat. Justru kalau usianya sudah pas dia akan lebih baik dan mudah menangkap pelajaran.

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya umur segitu lagi senang senangnya main ya

      Hapus
  4. Duluuuu Mamahku suka ngomel klo aku belajar di rumah sambil dengerin musik. Ngomelnya makin panjaaaang klo lagu yg kusetel itu musik rap dan hiphop.

    Menurut Mamahku gak mungkin nyantol itu pelajaran klo dengerin musiknya yg kek gitu. Tapi akunya nyaman dengan musik rap. Jadi moodbooster buatku gitu deh.

    Itu versi aku. Sebagai orang tua, aku masih nyari2 gaya belajar Mada. Karena waktu di PAUD, Mada gak betahan banget duduk anteng buat ngerjain tugas mewarnai ato nebelin huruf.

    Sepertinya aku kudu mengikutsertakan Mada buat ikutan AJT CogTest juga ya Mbak Hanny.

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya mba Maria, tiap orang atau anak punya cara sendiri biar hafalannya nyantol di kepalanya ya, semoga sekarang sudah ketemu resep jitu untuk Mada ya mba

      Hapus

Posting Komentar