Jajanan Sehat ala Dharma Sucipto

Hi Mom...

Terus terang dari remaja hingga beranjak dewasa pola makan dan makanan yang saya konsumsi buruk banget. Buruk dalam artian gak mikirin kalori dan kandungan gizinya gimana buat tubuh, yang penting enak dan gampang didapat.

Bukan berarti orang tua gak mikirin gizi anaknya, mereka sudah membuatkan yang terbaik untuk anak di rumah. Tapi anak-anaknya setelah sekolah lebih banyak menghabiskan waktu di luar rumah, apalagi dulu orang tua saya gak membiasakan untuk membawakan bekal makan siang. 

Karena kami keluarga besar dan orang tua juga semuanya bekerja, jadi gak ada lagi tuh tenaga dan lauk tersisa untuk  bekal makan siang. Jadi jajan adalah jalan ninja saya biar tidak kelaparan di sekolah, asal kenyang dan enak menurut lidah saya.

Untunglah beberapa tahun sebelum menikah pola makan dan asupan yang masuk di badan mulai saya pikirkan. Soalnya sudah kena thypus sampai dua kali, yang paling parah ngalamin radang lambung yang gak boleh lagi telat makan dan harus  say goobbye dengan minuman bersoda.

Makanya nih saya senang banget kalau melihat anak remaja sudah kepikiran untuk bikin jajanan sehat. Seperti yang dilakukan Dharma Sucipto saat dia masih bersekolah di SMA 1 Driyorejo, Gresik, Jawa Timur.

"Dharma Sucipto 2022/Foto: FB Dharma Sucipto1.jpeg"
"Foto: FB Dharma Sucipto2.jpeg"
Waktu itu dia bergabung dengan Divisi Pertanian Organik Unit Ekstrakurikuler Go Green Smandry (GGS) SMAN 1 Driyorejo. Karena alasan inilah Dharma Sucipto dan teman-temannya diperbolehkan mengolah lahan milik sekolah, asik kan. 

Mereka bisa menanami lahan seluas 10 x 8 meter persegi dengan tananam yang mereka mau, waktu itu umbi-umbian dan kacang-kacangan jadi pilihan. Hasil dari lahan tersebut kemudian dia gunakan sebagai bahan utama panganan tradisional. 

Gerakan yang dia mulai itu kemudian diberi nama Small Farming Food Society. Nama gerakan yang keren banget untuk ukuran anak SMA ya kan, dulu waktu seumur Dharma mana kepikiran bikin hal kayak gini, boro-boro mikirin orang lain malah kebanyakan mikir buat diri sendiri.

Nah anak remaja ini malah sudah bisa memberikan kontribusi dan pemahaman tentang jajanan sehat kepada lingkungan sekitarnya. Promosi jajanan sehatnya dia mulai dari sekolahnya, ia melakukan promosi jajanan sehat hasil kreasinya bersama teman-temannya.

Gak tanggung-tanggung mereka telah menghasilkan 20 menu makanan dan minuman. Berbagai jenis jajanan seperti susu jagung, lemet, nagasari, maupun roti selai rosella yang menjadi produk unggulan. Ini sih jajanan yang saya suka dan juga disukai banyak orang.

"Foto: Tempo.co.jpeg"
Yang menurut saya keren banget, Dharma dan teman-temannya sudah mencoba membuat  jajanan yang bebas MSG, pewarna, pengawet, dan berbagai zat aditif lainnya. Tidak hanya makanannya, pengemasan makanan-makanan ini juga dia pikirkan, semua dikemas  tanpa menggunakan produk plastik sama sekali.

Pengelola kantin sekolah juga gak luput jadi obyek percobaannya😁dia mencoba mengajak dan mengedukasi  untuk mengurangi penggunaan MSG, bahan pengawet dan pewarna tambahan dan sebisa mungkin mengurangi penggunaan plastik.

Wah coba ya semua kantin sekolah seperti ini, jadinya kan saya gak cemas mikirin makanan apa saja yang Nayla (anak saya) makan di sekolah. Memang sih dia saya bawakan bekal makan siang tapi berhubung ada ekstra kurikuler sampai sore di sekolah biasanya kalau masih lapar dia jajan

Tidak berhenti sampai disitu saja,  Dharma merasa sayang kalau hanya sekolahnya yang bisa menikmati jajanan sehat, diapun mulai sosialisasi jajanan sehat di sekolah-sekolah lainnya. Kebiasaan baik kenapa enggak untuk ditularkan kebanyak orang ya kan. 

Atas kerja kerasnya Dharma Sucipto pada tahun 2012 menjadi salah seorang penerima Apresiasi Semangat Astra Terpadu Untuk (SATU) Indonesia Awards 2012.

"Foto: FB Dharma Sucipto3.jpeg"
"Foto: FB Dharma Sucipto4.jpeg"

Dia menerima penghargaan tersebut untuk Kategori Lingkungan, tentunya dengan spesifikasi karyanya sebagai "Penggiat Jajanan Sehat".

Cafe Makanan Sehat, Kenapa enggak?

Lulus SMA, Dharma lanjut kuliah di Universitas Brawijaya, Malang jurusan yang dipilih gak jauh-jauh dari minatnya selama ini jurusan Teknologi Pertanian.

Pemuda yang gak mau diam ini juga bikin kegiatan bersama teman-teman kuliahnya, yaitu membuat bank karbon bersama lima orang teman-teman kampusnya. Tanaman obat keluarga seperti trembesi, dan sengon laut jadi pilihan mereka untuk ditanam di bantaran kali dekat kampus.

Waktu itu dia punya target untuk mengajak para pemuda yang bertempat tinggal di wilayah bantaran kali. Saking aktifnya dia juga ikut kegiatan kemahasiswaan di kampusnya sebagai wakil presiden di Badan Ekskutif Mahasiswa.

"Foto: FB Dharma Sucipto5.jpeg"
"Foto: FB Dharma Sucipto6.jpeg"
Kelar kuliah tahun 2016 dengan gelar dibelakang namanya Dharma Sucipto.STP, impiannya makin membumbung tinggi.

“Saya bercita-cita untuk punya rumah makan atau kafe yang menyediakan jenis makanan yang sehat dan unik, serta dibuat dari bahan-bahan organik,” katanya.  

Sebuah mimpi yang menjadi gaya hidup banyak orang saat ini, apalagi pandemi tiga tahun terakhir ini membuat orang mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat. Sejalan dengan tema Anugrah Pewarta Astra 2023 "Semangat Untuk Hari Ini dan masa Depan Indonesia".

Tidak ada yang tidak mungkin, saya juga kepingin anak saya dan cucu saya nanti (mimpi terbesar saya bisa melihat anak saya dewasa) dapat hidup sehat yang tentunya dimulai dengan memberikannya asupan-asupan makanan sehat. 

Terimakasih Dharma sudah memberikan kontribusi dan semangat untuk mengubah gaya hidup menjadi lebih baik dengan mengkonsumsi makanan yang sehat pastinya. Semuanya bisa dimulai dengan memberikan makanan dan jajanan sehat terutama untuk anak-anak usia sekolah. 

Komentar

  1. Berharap cita2nya kesampaian. Krn sampai Skr kafe atau resto yg menyediakan makanan sehat apalagi organik itu mahal harganya. Ga semua orang mampu utk membeli. Tapi kalo Hrg bisa ditekan lebih murah, pasti banyak orang yg mau beralih ke makanan sehat dan organik.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mba sekarang ini orang lebih banyak lihat harga, tapi kalau mereka tahu manfaatnya buat badan sih kayaknya pelan-pelan akan beralih ke makanan lebih sehat ya

      Hapus

Posting Komentar