My Baby's Gonna Be a Teenager


Hi Mom....
(eh saya lagi senang memulai tulisan dengan sapaan ini, padahal  kan siapa tahu ada cowo yang baca juga ya #pededongah)

Kalau judul yang sok nginggris, alasannya hanya kalau pakai bahasa Indonesia, apa yang ada di otak pas diterjemahkan jadi judul kok panjang ya, thats all.  

Nayla kan berulang tahun yang ke 12 tahun ini (aah tahun depan sudah teen ya), suami saya, pop kesayangan kita alias kembarannya Nayla ini bikin tulisan setiap kali Nay Ultah, rasanya sayang kalau gak dimasukin di blog ini.

- (ini dari postingan suami @Doddy Rosadi di Facebook). 

DUA BELAS
Membesarkan anak, sebuah pekerjaan yang bisa dibilang susah tapi bisa juga dibilang gampang. Ada yang bilang, gak usah diapa-apain nanti juga gede sendiri kok. Mungkin kalimat seperti itu benar adanya. Tapi, apa iya punya anak tapi dibiarin gede gitu aja tanpa diapa-apain?.

Gw masih ingat omongan teman yang lebih dulu punya anak," Dod, anak itu kayak kertas putih. Apa isi dari kertas putih itu ada di tangan orangtuanya."

Gw lupa siapa yang ngomong kayak gitu, tapi setelah 12 tahun menjadi orangtua baru merasakan kebenaran omongannya itu.
12 tahun? Yup, hari ini Alanis Nayla Ramadhani genap berusia 12 tahun. Bayi yang lahir pada 12 Oktober 2006 itu sudah bertransformasi dari bayi, batita, anak-anak menjadi ABG alias anak baru gede.

Balik lagi soal kertas putih di atas, gw sama istri melihat dengan mata kepala sendiri, apa yang kita lakukan biasanya juga akan dilakukan oleh Nayla. Dimulai dari hobi istri gw masak, Nayla pun tidak mau kalah untuk bisa masak.

Sejak umur 10 tahun, dia sudah bisa masak nasi goreng sendiri. Jangan berpikir nasi gorengnya akan penuh dengan bumbu tentunya. Cukup mentega dimasukin ke wajan, trus nasi, sedikit kecap, dan sosis kalau ada di kulkas, sama telor. Jadilah nasi goreng ala Nayla. 

Enak? Karena dia bikin cuma seporsi - tentu buat dia doang - jawabannya adalah: enak....

Satu lagi contoh, istri gw juga hobi menjahit. Tiap kali istri gw menjahit, Nayla selalu melihat dengan seksama. Ternyata, dia merekam semua aktivitas yang dilakukan mamanya itu.

Suatu hari, kami berdua melihat Nayla tengah menjahit celana panjangnya yang sobek, dengan benang dan jarum yang biasa dipakai istri gw. Dan, dia bisa menjahit sobekan di celananya itu. Itu semua dilakukan Nayla ketika umurnya di atas 6 tahun.

Dulu ketika umurnya 4 tahun, Nayla sudah bisa membuka laptop, masukin modem ke laptop, aktifin windows di laptop plus modem, dan buka internet. Hebatnya, tidak ada yang ngajarin cara melakukan semua itu. 

Jadi, selama ini ketika gw kerja dari rumah, Nayla melihat cara gw ngidupin laptop, terus masukin modem, ngaktifinnya baru buka internet. Itu terjadi sekitar tahun 2011 awal, jadi umurnya baru 4 tahun lebih dikit.

Tentu, tidak hanya yang baik yang diserap "kertas putih" itu, yang buruk dari kami berdua juga ikut terserap. Nayla gampang ngambek, itu persis kami berdua. 

Nayla gampang marah, persis banget sama sifat kami berdua. Dia juga sembarangan naro tas abis pulang sekolah, itu persis sama yang gw lakuin ketika baru sampai di rumah.

Jadi, anak itu sebenarnya "reinkarnasi" dari kedua orangtuanya. Kami beruntung dititipkan Nayla oleh Allah SWT. Anak ini cepat beradaptasi, gampang membaur dan juga pedenya tinggi. 

Dia pernah diminta oleh TK nya untuk nari balet sendirian di acara pentas seni, dan dia terima tawaran itu. Selanjutnya ketika kelas satu sekolah dasar, Diiringi musik Let It Go, dia meliukkan badannya di balik balutan kostum baletnya, di acara pentas seni sekolah.

Bahkan, ketika pertama kali masuk PAUD - umurnya baru 3 tahun lebih - dia dengan percaya diri melarang gw dan istri untuk duduk di dalam kelas. 

Padahal teman-temannya yang lain ditemani minimal salah satu orangtuanya di kelas di hari pertama sekolah. Dia juga dengan percaya diri mengajukan diri untuk maju ketika guru menawarkan kepada anak-anak PAUD untuk bernyanyi di depan kelas. 

Hari pertama PAUD, Nayla yang praktis "belum punya teman" sudah pamer lagu kebanggannya Pelangi-pelangi.

Urusan pelajaran, anak ini juga jauh melampaui gw dan istri. Ketika kelas III, Nayla sudah bisa dapat peringkat III di kelas. Naik kelas IV, dia jadi peringkat II. 

Kelas V dan VI sistem peringkat dihapus jadi gw gak tahu lagi. Yang pasti, prestasi dia melewati bapaknya, yang baru bisa masuk 3 besar saat kelas 1 SMP....

Hari ini, bayi mungil itu sudah menjadi abege. Perjalanan masih panjang, masih banyak rintangan dan juga kesenangan yang akan gw dan istri jalani bersama Nayla. 

Yang pasti, Nayla sudah memberikan kita berdua banyak kesenangan dan juga pelajaran dalam 12 tahun terakhir. Selamat ulang tahun, Alanis Nayla Ramadhani. Kamu sudah membuat kami berdua bangga menjadi orangtua...
Jakarta, 12 Oktober 2018
πŸ’™πŸ’šπŸ’›πŸ’œπŸ’•
Tuh kan seru tulisannya, saya selalu terharu bacanya, makanya kalau Nayla ulang tahun, saya persilahkan dia untuk menulis status di sosmed.

Khusus ulang tahun di bulan Oktober, tahun ini banyak keinginan Nayla ketika seperti nonton konser Kpop bisa terlaksana (kado-pra-ultah-si-kpop-mania).

Biasanya kalau dia ultah hanya kita kasih kado dan makan bertiga di luar.  Tahun ini kepingin ngajak dia nginep diluar kota, sekalian nengok lokasi kampung korea di Bandung,  kali aja sudah jadi. 

Pas hari H-nya, kita jemput dari sekolah langsung cuuus ke Bandung. Tempat menginap kita pilih di Ciumbeuleit, Hotel Sheo namanya, dan diluar dugaan hotelnya asiiik, cuacanya adem dan banyak makanan di sepanjang jalan.

pulang sekolah kita culik
Kamarnya luas
Sabtu siangnya kita nyobain pergi ke D'Dieuland, di daerah Punclut, kalau ini selain udaranya dingin, banyak spot foto yang instagrambale di kafe yang ada disana.

Yup karena sesungguhnya D'Dieuland adalah macam macam kafe yang berkumpul disatu tempat plus menjual suasana yang hanya ada di daerah pegunungan.

Parkirnya kebagian yang jauh, tapi kemana2 bisa naik mobil golf
udaranya dingin dan banyak tempat buat leyeh leyeh
Malamnya kita traktir Nayla di Suis Butcher jalan Setiabudi,  tempat makan steak kesukaan kita dan hanya ada di Bandung.  

Lanjut jalan ke Masjid Agung Alun Alun jalan Asia Afrika, gak jadi nongkrong karena Nayla bobo hi...hi...


Minggu pagi, kita coba cari sarapan di sepanjang jalan Gedung Sate, sekalian cari jarum pentul. Makanannya bikin kalap deh, kecuali si tutut keong sawah, bumbunya gak meresap bikin enek.
bus pariwisata @20rb
Kupat tahu
Lontong kari enaaak
Lumpia kering
si tutut katanya dikecup dulu hi...hi...
penampakan si tutut
Sayangnya keinginan dia untuk melihat Kampung Korea di Bandung belum terkabul karena tempatnya belum Jadi. Obat pelipur laranya kita ajak ke Chingu Cafe deh, di jalan Sawunggaling no. 10. Tamansari.  
kafe ala ala Korea gitu yang  lagi happening di Bandung.
Makanannya enak, gak mahal banget, walapun tempatnya kecil, tapi lumayanlah menghibur anak-anak ataupun orang dewasa yang keranjingan  segala sesuatu dari Korea.

Cukup lama juga kita di Bandung, 5 hari 4 malam, bahkan pindah hotel dua kali. Bukan karena gak enak tapi kepingin menjajal hotel-hotel yang belum pernah dicoba.

Terus kenapa lama? eh gak ada yang nanya ya hi...hi... gak papalah eke jelasin, tadinya cuma 3 hari dua malam, gak taunya senin pagi pop ada acara di Bandung, yang harus diliput, popnya Nayla mengajukan diri mumpung lagi di Bandung, paling dia minta kameramennya nyusul (jiaah kalimatnya, nyusul euy).

Saya sama Nayla kan jadinya harus balik minggu, daripada kita berdua pulang (suami tetap di Bandung), naik kereta dengan tentengan segambreng, mending nginep lagi deh, lagian kan kita gak pernah pulkam, karena nenek dan omanya Nayla semuanya tinggal cukup dekat dengan kita.

Maka jadilah kita ikutan nginep lagi, ngambil jatah bolos wjwkwkw.  kali ini kita naik ke atas banget ke arah Lembang, Gumilang Regency namanya. 

Kalau lewat Lembang, saya selalu selalu mupeng lihat tempatnya, eh gak taunya dalamnya gak seperti bayangan, tapi lumayan bagus kok, apalagi nasi gorengnya enak.
Jadi selama sehari pop kerja, saya sama Nayla jalan-jalan di Bandung berdua. Maksi di Ciwalk ajaaaa.
Banyak rencana selama di Bandung yang gak sempat terlaksana, karena ternyata badan gak se fit dulu, dulu sih sehari bisa 2-3 tempat disamperin, sekarang beneran pingin liburan, berenang, sarapan santai, duduk di taman menghirup udara bersih.  

Namanya juga liburan ya kan mom....

Komentar

  1. Anak akan merekam jejak orang tuanya, itu yang saya rasakan . Untuk itu sekarang saya harus berhati2 dalam bertindak takut diikuti anak, hehe. Btw selamat hari lahir kakak Nayla. ��

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mba anak itu copy cat paling ulung ya, makasih ucapannya

      Hapus
  2. senengnyaaa ultah terus jalan2 seru deh. selamat milad ya nayla cantik, moga jadi anak solehah yg pinter, aamiin

    BalasHapus
  3. Hadiah ultah Nayla asik banget jalan-jalan ke Bandung :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Biasanya sih di rumah aja, krn dia minta sesuatu πŸ˜€πŸ˜€

      Hapus
  4. Lama juga jalan jalanya 5 hari 4 Malam di Bandung. Nayla pasti senang banget. Sehat selalu ya Nayla :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin makasih mba, iya Nih hamoir gak mau pulang πŸ˜€

      Hapus
  5. Wah senengnya yang ulang tahun diajak jalan-jalan
    Bandung memang selalu punya pesona ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dan tetap aja ada tempat tempat yg belum kunjungi, biarpun lama disana

      Hapus
  6. Recomended nih Hotel Sheo. Kapan-kapan nginep di sana. BtW, hepi besday ya,Alanis. Semoga selalu sehat dan tercapai cita-citanya :)

    BalasHapus
  7. Waaah....lima hari di Bandung mah cukup puas buat keliling-keliling, kalo nggak capek. ����
    HBD ya buat Nayla.

    BalasHapus
  8. Selamat ulangtahun Nayla cantik. Semoga sehat dan happy selalu bersama Pop dan Mom. Wah...di mana itu Kampung Korea yah? Baru tahunya China Town. Perlu dicari nih kalau sudah jadi...

    BalasHapus
  9. Hayuk cari mba kampung koreanya, ada alamat di blog ku, makasih ucapannya ya mba

    BalasHapus
  10. Libur bersama keluarga menjadi suasana yang harus dirutinkan ya.. keceriaan menjadi ajang penuh keajaiban ya ..

    Sae

    BalasHapus

Posting Komentar