Hi Mom...
Lama gak nulis blog karena perasaan nano nano deg-degan menunggu kepastian Nayla dapat kuliah dimana. Kebetulan juga ada quote dari stand up Pandji Pragiwaksono yang bagus dan pas banget sama hati gw.
Dia bilang jangan bunuh mimpimu, karena dia gak mati cuma pingsan. Sialnya mimpi ini bangun pas kita sudah tua, yang bikin kita menyesal selamanya karena gak bisa mewujudkan atau ambil kesempatan itu dulu.
![]() |
"Nayla.jpeg" |
![]() |
"Nayla Lulus APU.jpeg" |
Tahun depan dia mau coba daftar APU lagi katanya, bukan berarti dia gak mau coba Eropa saat ini dia masih cinta dengan Jepang.
Masuk tahun 2025 ketika Nayla nilai raportnya masuk peringkat eligible disekolah yang bisa daftar SNBP (Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi) tanpa tes dia memilih kampus UGM (HI) dan UI (Kriminologi).
Sayangnya belum rezeki, tapi kali ini dia gak sedih dia menanggapi dengan santai dia bilang gak mau ikut SNBT (Seleksi Nasional Berdasarkan Tes) dan tes Mandiri karena sudah cape tes ya sudah dia yang menjalankan. Dia mencoba tes lagi di Universitas Presiden di Cikarang lewat jalur raport.
Sama dengan tes sebelumnya dia dapat ranking tiga dengan beasiswa 70 persen. Pop senang karena sebetulnya dia lebih suka Nayla kuliah dalam kota, gw yang selalu bilang jangan putus mimpi Nayla karena gw ngerti banget rasanya ketika dilarang kuliah jauh dari rumah karena tidak punya biaya atau tidak punya keberanian.
Sementara Nayla sudah punya keinginan dan keberanian, kita sebagai orang tuanya insya Allah bisa support walaupun untuk kuliah di Luar negeri tetap harus dapat beasiswa.
Saking senangnya pop sudah pingin bayar uang gedungnya. Gak taunya dia bilang mau ikut SNBT untung masih banyak waktu untuk daftar dan beli formulir.
Di SNBT ini nama Brawijaya atau UB mulai muncul, Nayla memilih tiga UGM, UI dan Brawijaya. Pop bilang sepertinya Universitas Presiden jangan dibayar dulu karena aturan dari Presiden uang yang sudah dibayarkan hanya akan dikembalikan 100% kalau diterima di kampus UGM atau UI.
Sama seperti sebelumnya Nayla juga pasrah mode onπ. Ketika akhirnya ketahuan kalau dia juga gak lolos di SNBT, hari itu dia tetap nonton pertunjukkan musikal Mamamia bareng kakak kelasnya yang kuliah di Universitas Presiden.
Pulangnya lagi-lagi dia beri kejutan dengan bilang kalau dia mau ikut tes mandiri lewat jalur raport dan nilai SNBT. Ya sudah kita support apapun hal positif yang dia mau selama kita mampu.
Kali ini dia hanya pilih dua Kampus, jurusan Sastra Inggris di UB dan jurusan Sastra Inggris, Antropologi dan Produksi Media di UNPAD. Kalau melihat semua jurusan yang Nayla pilih dari 2 tahun lalu beragam banget dari Hukum, HI, Antropologi, Promosi Media dan Sastra Inggrisπ.
Perasaan dulu gw cuma punya satu keinginan bagaimana caranya bisa jalan jalan keluar kota atau luar negeri dengan gratis. Pramugari jadi pilihan tapi tinggi badan kok gak nambah-nambah akhirnya Jurnalistik jadi pilihan terakhir karena pingin banget jadi wartawan.
Apapun itu pilihan Nayla, walau seperti belum jelas arahnya nantinya mau bekerja di bidang apa, yang pasti pilihan semuanya baik bahkan lulusan Sastra Ingrris bisa masuk bidang manapun dan insya Allah bisa membawa dia keliling dunia. Aamiin.
UB
Saat melihat pengumuman APU Jepang, SNBP dan SNBT Nayla sengaja melihat pengumuman online bareng teman-temannya. Makanya untuk tes Mandiri ini gw sempat bilang "sama mama dong di rumah lihat pengumumannya nanti tanggal 20 Juni".
Ternyata tanpa disangka keinginan ini terkabul, ketika Sabtu tanggal 14 Juni kita ketemuan sama bekas teman satu kantor di KBR 68H dulu yang sekarang jadi petinggi PSI dan pemilik warung Tuman untuk main bowling bareng di Agora Mal.
Kelar main bowling kita semua meluncur ke Hadramout Arabic restaurant di jalan Tambak buat makan daging kambing paling enak. Saat makan Nayla bilang dengan suara bergetar, "Nayla diterima di Brawijaya ma".
![]() |
"Nayla lulus UB.jpeg" |
Langsung gw peluk karena tangisnya mau pecah, Ya Allah makasih saat dia lihat pengumuman kedua orangtuanya ada. Rupanya pengumuman dipercepat, dia juga lihat tidak sengaja karena teman temannya di grup sekolah sudah saling mengucapkan selamat.
Jadilah makan malam itu sekalian syukuran Nayla diterima di Universitas Brawijaya. O iya UNPAD juga sudah pengumuman, Nayla masuk cadangan ke 28 ah sudahlah UNPAD juga cadangan buat Naylaπ
Berburu Kos di Malang dan bayar ...bayar ... bayar ...π
Dapat kampus sudah tinggal nyari kos-kosan yang ternyata tidak semudah itu, walaupun video dan nomer hape adminnya betebaran di sosmed tapi kita harus hati hati. Karena selain hampir semuanya minta uang untuk survey lokasi (biasanya setengah dari biaya kos satu bulan) dan ada juga yang mau nipu.
Mereka kasih info masih ada kamarnya padahal setelah gw cek di sosmed lain adminnya bilang sudah full. Untung gw gak suka dengan aturan mereka untuk bayar uang DP sebelum survey, mau berapa banyak yang dibayar karena kan yang mau di survey pasti lebih dari satu.
Akhirnya gw putuskan untuk ke Malang berdua Nayla tanggal 23-25 Juni, walaupun sempat pusing dengan jadwal perjalanan kereta yang lamanya bisa sampai 11-14 jam, mana kuat. Ternyata pop pingin ikut buat cari kos, yang bikin lega pop pesan tiket pesawat PP buat kita bertiga plus sewa mobil selama di Malang.
![]() |
"Ke Malang.jpeg" |
Sebelum cek in di hotel Savana kita berencana makan siang dulu. Terus terang karena ke malang bukan buat liburan, gak sempat nyiapin mau makan dimana aja jadi makanan yang dipilih berdasarkan referensi dari sosmed atau google itu juga nentuinnya pas udah sampai Malang.
Jadilah siang itu kita makan di warung sate gebug, ulasan lengkap mungkin akan gw tulis di blog khusus masakan. Lokasi di jalan Jendral Basuki Rahmat, Klojen.
Sate gebug ini ukurannya mirip sate Klatak di Jogya, bedanya kalau di sate Klathak berupa potongan daging kambing, ini daging sapi yang sudah dipukul-pukul biar empuk. Rasanya gimana? ya enak dong apalagi ini pertama kalinya gw dan Nayla ke Malang.
Gw sama pop pilih daging yang berlemak, Nayla pilih daging yang biasa tanpa lemak. Begitu sate datang gw kaget dong, gw pikir 3 tusuk sate ukuran jumbo itu milik satu orang ternyata untuk bertiga ha...ha.... Sayangnya sate berlemak yang enak itu rasanya kurang lemaknya tapi ya lagi-lagi masalah selera.
![]() |
"Nayla makan sate Gebug.jpeg" |
Nah dari hari pertama kita sampai sebetulnya sudah ada satu yang sreg di hati. Ternyata sudah sempat gw simpan nomernya dan hubungi lewat WA ketika masih di Jakarta cuma gak masuk di list karena melewati jauh dari budget kita, sebulan 2,1 juta itupun belum termasuk listrik.
Rumah kosnya dekat dengan jurusan Nayla, bahkan bisa jalan kaki, ada kamar mandi dalam, AC-Air panas-Smart TV, ada cctv dan masuk ke ruang dalam pakai finger print, kamar mandi dibersihkan cleaning service 5 hari sekali secara bergiliran dan yang penting kamarnya ada jendela keluar.
Gak taunya pop bilang ambil aja kalau memang Nayla dan gw suka, uang bisa dicari yang penting aman dan nyaman kosnya, makasih ya pop. Kita gak langsung bayar karena berencana besoknya selain melihat UB di waktu siang mau cari alternatif kos lain siapa tau ada yang lebih oke.
Malamnya setelah sempat masuk sebentar ke dalam kampus UB, kita pingin makan malam yang segar segar apalagi kalau bukan bakso malang, iya dong udah di kotanya langsung masak gak nyobain. Kebetulan list nomer satu itu Bakso Presiden yang lokasinya persis ada di belakang hotel kita.
Sayangnya karena sudah pukul pukul 19.30 isian bakwan malangnya sudah gak kumplit. Ya sudah gpp, selain masih ada bakso uratnya (dan itu enak banget) pangsit gorengnya juga masih banyak.
Besok paginya setelah sarapan, kita mampir lagi ke kampus UB biar Nayla bisa lihat kampusnya lebih jelas.
![]() |
"Rektorat UB.jpeg" |
![]() |
"Pop dan Nayla di UB.jpeg" |
Habis itu kita kembali melipir buat cari kos-kosan putri di lokasi berbeda tapi masih di jalan yang sama. Kita sengaja hanya cari yang dekat kampus karena tahu banget si unyil ini agak kerepotan kalo pagiπ
Hampir dua jam kita keliling kayaknya zonk, banyak kos yang harga mahal tapi seperti gak terawat, berantakan gitu. Kalau ada yang bagus tapi mahal sudah full, beberapa ada yang murah juga tapi dari awal masuk kita sudah gak yakin dengan tampilan pas masuk lebih gak yakin lagi.
Jadi kita putuskan pulang ke hotel dulu. Rencana hari kedua makan siang dengan mba Anne, sahabat gw waktu dia tinggal di Jakarta, Vandrya anak nomer duanya pernah sama-sama Paud (widiiih udah lama bener ya gak ketemu).
Sebelum makan siang kita datang ke kos yang kita taksir dari kemarin sore. Kayaknya kita bertiga pilih kamar yang ada jendela besar menghadap luar dan langsung bayar Dp kos minimal 3 bulan ke depan biar kamarnya bulan Agustus nanti untuk Nayla.
Kelar urusan cari kos, kita makan siang kali ini Rawon Nguling jadi pilihan gw, udah kepingin dari semalam. Gara-gara nonton Youtubenya Nex Carlos. Lokasi di Jl. Zainul Arifin No.62, RT.01/RW.01, Kiduldalem, Kec. Klojen, Kota Malang, Jawa Timur.
Rawon Nguling yang sudah buka sejak tahun 1983 seperti rawon pada umumnya tapi yang ini ukuran mangkoknya besar bisa untuk dua orang. Dihidangkan dengan potongan daging yang cukup besar dan lembut serta ada aneka lauk pendamping yang disediakan di meja seperti otak, perkedel, paru, limpa, empal, telur asin, dan tempe.
Selain rawon gw juga pesen urap yang sama dengan urap sayur yang biasa gw makan di Jakarta.
![]() |
"Rawon Nguling.jpeg" |
![]() |
"Nayla di Signora Pasta.jpeg" |
![]() |
"Signora Pasta.jpeg" |
![]() |
"Pasta dan Bruschetta di Signora Pasta.jpeg" |
![]() |
"Sus Coklat Zilicious Cream Puff.jpeg" |
![]() |
"Sus Zilicious Cream Puff.jpeg" |
Uwaaah selamaaaaat ya naylaaaa, keterima di UNIBRAW ππππ. Bukan mudah bisa masuk univ negeri fav begini.
BalasHapusDan semoga tahun depan saat apply beasiswa jepang, bisa bener2 dapat yg 70% malah kalau bisa seluruhnya ditanggung π€π€.
Nyari kos memang mudah2 susah ya mba. Yg bagus udah pasti mahal, tapi demi anak mah, kita usahain deh biar dia nyaman.
Aamiin makasih doanya ya mba Fanny. Kayaknya kalau niat baik ada aja jalannya, kalaupun gak dikabullan sudah pasti Allah punya rencana yang lebih baik ya. Makasih sudah mampir di blog ini mba sehat sehat ya
HapusOmaigoddd Nayla congrats ya, ikut seneng bacanya mbak
BalasHapusAkhirnya Nayla satu almamater sama aku :D
Malang udah bukan second home lagi buatku, jiwaku udah arek Malang pokoknya :D
Biasanya daerah Jalan yang berawalan Kerto atau Watu memang banyak banget kosan, meskipun gangnya nggak terlalu lebar
Daerah Sumbersari juga banyak kosan, Dinoyo sampe Soekarno Hatta, cuman kalau Soekarno Hatta agak jauh nih kalau jalan kaki ke Fakultas Ilmu Budaya.
Wah bisa nanya nanya nanti mba kalau mau cari makanan enak di Malang . Suhat memang jauh ya dari FIB. Pertimbangan aku pas nyari kos yg dekat jurusan dia biar dia rajin jalan kaki ha..ha...untungnya masih dapat. Makasih ya sudah mampir di blog ini
Hapus